Pages

06 September, 2010

Siti si Arwah Penasaran

Alkisah beberapa minggu yang lalu , saya bersama 2 sahabat satwa bermain ke rumah seorang Yunita Fauziah (biasa dipanggil Unyit~ nama bekennya: @Unyiedznyiet), dia ini teman SMA kami juga, seorang gadis karang taruna yang sayangnya badannya tidak lebih tinggi dari kami yang bantet-bantet ini =) dia ini calon sikolog, jadi suka jadi tempat nggerus  anak-anak. Petuah-petuahnya yang ajaib bisa mengubah jalan pikiran seseorang, dari yang tadinya frustasi karena patah hati, menjadi tidak frustasi lagi tapi ingin segera bunuh diri (better to forget it --'') Waktu itu Ratih dan Witpi (kedua sahabat satwa saya) lagi seneng make' kacamata rayban kalo lagi naek motor. Awalnya mereka iseng foto-foto gaya anak alay dan abg labil jaman sekarang dengan modal postur tubuh mereka yang -maaf- bantet dan gaya mereka yang emang udah alayyyy jadi makin alayy..
nah mereka mencoba meng-combine gaya alay mereka dengan mengenakan helm standard
lama-kelamaan -karena tumbuh kembang otak mereka yang berbeda dengan remaja labil kebanyakan mereka mulai orientasi medan, berjalan-jalan disekitaran rumah Unyit dan mereka mulai menggunakan barang yang bukan milik mereka...

yap. ini sepeda tetangganya Unyit, tergeletak begitu saja di depan rumah dan -sudah tentu- tanpa sepengetahuan si empunya  kendaraan mereka main ambil sepeda itu. Dan mereka nggak cukup main sampai disitu, selain sepeda mereka juga memanfaatkan apa saja yang tergeletak disitu..asal bukan barang mereka dan sudah tentu barang tetangganya Unyit..tak lain dan tak bukan...

                           
yap. ini pick-up tetangganya Unyit. Awalnya masih pada malu-malu buat pose di situ, namun bekat motivasi saya yang kuat, akhirnya..lagi-lagi tanpa se-izin si empunya pick-up...
kita "gagahi"lah alias kita naikinlah mobil itu =))
Karena kita mulai capek pose sana-sini, si Wipti dan Ratih rikues sama Unyit buat diambilin tiker, katanya sih mereka pengen lesehan gitu saking capeknya, ditambah hawa siang itu yang panas dan makin bikin hasrat buat mbatal puasa semakin besar. Ternyata awal dari permintaan ini berbuah ide-ide gila yang lain.
dari minta' tiker, sampe' payung pun keturutan. Tadinya kita rikues rantang sama ceret (kalo bisa seisinya juga hiihihi), tapi sayang permintaan itu tak kunjung dikabulkan oleh si empunya rumah. 
Mulailah keisengan demi keisengan itu berlanjut... tadinya pengen bikin cerita kita dari foto-fot yang udah kita ambil..alhasil kita berhasil menemukan jalan cerita yang rada maksa buat session photo kita kali ini --''

Alkisah, Siti dan Marfu'ah adalah sepasang kekasih yang sudah lama menjalin hubungan.
Siti adalah seorang pembantu rumah tangga dan Marfu'ah adalah seorang SPG di sebuah perusahaan parfum kenamaan.
Suatu hari saat mereka sedang asyik beradu kasih, Siti terpaksa harus pulang ke rumah karena dipanggil oleh majikannya, dan Marfu'ah pun harus rela menunggu Siti untuk beberapa waktu.
di tengah kesendiriannya datang Tante Dona, dia ini tetangga baru di kompleks mereka. Tante Dona adalah seorang janda kaya namun kesepian yang baru saja bercerai. Ditengah kegalauannya Tante Dona mencoba agresif untuk meulai hidup baru, diajaklah Marfu'ah berkenalan dan jalan-jalan.
saat Siti kembali menghampiri Marfu'ah, dia begitu terperangah lalu terperanjat dan akhirnya terjengat, begitu melihat kemesraan Marfu'ah dan Tante Dona.
Siti yang masih muda, labil, dan tak suka menabung itu langusng memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan mencekik dirinya sendiri dengan kedua ujung jilbabnya.
Marfu'ah amat terpukul dengan kematian Siti yang begitu cepat dan tak menyisakan harta secuilpun untuk dirinya itu.
Marfu'ah pun kembali menjalani hidupnya bersama Tante Dona yang bergelimang harta, tahta, dan mahkota itu. Namun, mayat Siti pun menjadi arwah penasaran yang akan selalu menghantui kekasihnya, Marfu'ah, atas dendam kecemburuannya yangtak terbalaskan.

4 comments:

  1. @opik: zzz nggak kepikiran deh buat vintage2 kan :PP

    @ana: makasih na, berhasil deh buat km ketawa -_-''

    ReplyDelete
  2. muahahaha.memang pas judule "Kematian lesbi alay"

    ReplyDelete