I want to talk about my current habits these days, old matters but I quite enjoy it rite now. Yep yep. I can watch movie online all day and back to my childhood habit, reading comic. I can spend a whole day by watching 2-3 movies then continue by reading comics. Until this day I can say that I have watched 10 movies, since about 3-4 days ago. Yup, semenjak waktu yang cukup luang sembari menunggu libur lebaran berakhir dan bertemu dosen pembimbing, maka menonton film menjadi aktivitas pilihan untuk mengisi waktu luang. Accidentally I got curious about an Indonesian movie called 99 Cahaya Di Atas Langit Eropa, 99 Lights above The Sky of Europe, since it's broadcasted many times in the tv. This movie talks about the journey of its author and her partner while they lived for 3 years in Vienna, Austria. The main issue that caught my attention is about the author's journey through some places in Europe where the Islamic history left. There I said, I love those movies that tell about journey, stranger on the road, new places, etc. Since I saw this movie then I looked for another movie which has common issue: journey. Tadinya sempat googling film-film apa yang bertemakan tentang perjalanan atau traveling, tapi beberapa sudah pernah saya tonton seperti Into The Wild, 270 hours, Life of Pi, dan lain-lain. Selain itu film lain yang direkomendasikan tidak begitu menarik bagi saya, saya ingin yang ada drama dan ringan ceritanya. Ya yang saya suka aja, biasanya berdasarkan dari desain poster atau sinopsisnya. First of all, I'd like to say deeply sorry because I can't afford to buy the real dvd of these movies or rent them, fyi: I only can see it through online streaming. Here I list numbers of those movies bellow. Let's check them out!
Yang saya suka dari film ini adalah benturan-benturan budaya yang pada awalnya membuat tokoh utama, Hanum, merasa tidak kerasan tinggal di negeri orang, namun pada akhirnya berkat ''pengajaran-pengajaran'' yang didapatkan dari suami dan sahabatnya, Fatma, membuat Hanum betah tinggal di Eropa bahkan mampu mendapatkan pekerjaan yang ia idamkan. Menurut saya, film ini mengajarkan bagaimana perbedaan bukanlah halangan untuk tetap melanjutkan hidup sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai kemanusiaan kita.
Setting: Vienna, Paris, Cordoba, dan Istanbul.2. Laura dan Marsha
Randomly saya menemukan judul film ini dari googling 'film-film terbaik Indonesia'. Dramanya sih kurang suka tapi kisah perjalanan atau petualangan kedua sahabat, Laura dan Marsha, yang berbeda karakter ini cukup menarik. Seperti kebanyakan cerita soal persahabatan, klimaksnya ada pada konflik 2 tokoh yang ternyata memiliki tujuan masing-masing dalam perjalanan yang sama. Selain itu disini juga digambarkan bagaimana mereka harus survive di negara orang meskipun keduanya tidak lagi melanjutkan perjalanan akibat konflik tersebut.
Setting: Amsterdam, Bruhl (Jerman), Innsbruck (Austria), Verona, dan Venezia.
source: disini
3. Letters to Juliet
Saya baru lihat film ini tadi pagi. Main idea dari ceritanya sih kalo saya simpulkan serupa sama cerita-cerita ftv di Indo gitu. Cowok yang nyebelin, Charlie, yang pada akhirnya jatuh cinta sama tokoh utama, Sophie, karena terlibat dalam sebuah perjalanan mencari cinta sejati nenek Charlie. Yang saya suka sih setting lokasinya, gambaran perkebunan anggur, gang-gang kecil di kota Verona, dan gestur bahasa Italianya! :) Konflik film ini yaitu tentang perjalanan yang ditempuh untuk mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati dan bukan hidup bersama kesenangan semu atau palsu *tsah tsah tsah*
Setting: Italy (Verona, Sienna), New York.4. The Family
Tokoh utama dari film ini lah yang membuat saya tertarik melihatnya, Robert De Niro, yang gak kalah hot dengan George Clooney. Sebelumnya saya melihat Taxi Driver, versi mudanya Robert, kalau yang disini dia berperan sebagai seorang mafia yang kemudian harus hidup nomaden bersama keluarganya karena berada dalam program perlindungan saksi. Ending ceritanya bikin kecewa, tidak sesuai ekspektaksi. Saya kira Robert akan berhadapan langsung dengan musuh yang mengintainya, ternyata tidak dan hanya berakhir dengan scene perkelahian yang tidak lama dan cukup sederhana. Tetapi yang menarik yaitu adanya perbedaan tradisi yang harus dihadapi keluarga Robert dimana di Perancis tidak mudah mendapatkan selai kacang seperti di Amerika dan bagaimana menghadapi stereorip yang diberikan orang Perancis terhadap Yankee.
Setting: Perancis (Normandy)5. How I Live Now
Film ini berjalan dengan alur yang lambat tetapi yang saya senangi hanya bagian awal-awal saja dimana romantisme Eddie dan Daisy, yang dingin dan jutek, mulai tercipta. Daisy yang tidak memiliki rasa percaya diri, introvert, dan tidak ingin keluar dari zona nyaman akhirnya dapat mengubah hal-hal buruk tersebut semenjak kehadiran sosok Eddie dan keterlibatannya dalam perang yang sedang terjadi di Inggris. Daisy berasal dari Amerika yang kemudian menghabiskan liburan musim panasnya di Inggris. Disana ia tinggal bersama sepupu mereka dan mengisi waktu luang dengan berenang, bermain, mancing, dan aktivitas alam lainnya yang sangat tidak disenangi oleh Daisy. Saat Daisy mulai menikmati hari-harinya bersama Eddie, tiba-tiba konflik terjadi di negara mereka. Daisy dan adik perempuan Eddie harus berpisah dengan Eddie. Eddie berpesan pada Daisy agar dirinya berjanji untuk kembali.
Setting: di suatu pedesaan dan hutan di Inggris.
sumber: disini |
6. Tiga Hari Untuk Selamanya
Film garapan ini bercerita tentang seorang perempuan, Ambar, bersama sepupunya, Yusuf, yang diluar rencana melakukan perjalanan Jakarta - Jogja menggunakan mobil. Jogjakarta menjadi tujuan perjalanan mereka karena mereka harus mengikuti prosesi pernikahan kakak Ambar. Yusuf pada awalnya memang diberikan tugas untuk mengantarkan peralatan makanan untuk prosesi midodareni, namun Ambar yang terlambat bangun dan ditinggalkan oleh keluarganya meminta untuk pergi ke Jogja bersama Yusuf. Waktu yang ditargetkan satu hari perjalanan molor menjadi tiga hari karena Ambar yang ingin melipir ke Bandung. Tak hanya itu saja mereka harus menghadapi konflik-konflik dalam perjalanan mereka yang pada akhirnya menjadi proses pendawasaan bagi Ambar. Film ini menarik untuk diikuti karena kejutan-kejutan kecil yang tidak diduga dalam beberapa adegan seperti saat mereka secara tiba-tiba 'kehilangan' mobil mereka saat menginap di rumah penduduk. Selain itu di sela-sela obrolan tokoh utama seringkali tersisipkan hal-hal berbau seksualitas dan juga pembicaraan tentang masa depan.
Well, masih banyak film-film lain yang belum saya temukan dan tonton semoga dengan segera bisa dinikmati ya! Dont forget to enjoy your summer holiday and let me know your suggestion about journey-themed-movie!
Film garapan ini bercerita tentang seorang perempuan, Ambar, bersama sepupunya, Yusuf, yang diluar rencana melakukan perjalanan Jakarta - Jogja menggunakan mobil. Jogjakarta menjadi tujuan perjalanan mereka karena mereka harus mengikuti prosesi pernikahan kakak Ambar. Yusuf pada awalnya memang diberikan tugas untuk mengantarkan peralatan makanan untuk prosesi midodareni, namun Ambar yang terlambat bangun dan ditinggalkan oleh keluarganya meminta untuk pergi ke Jogja bersama Yusuf. Waktu yang ditargetkan satu hari perjalanan molor menjadi tiga hari karena Ambar yang ingin melipir ke Bandung. Tak hanya itu saja mereka harus menghadapi konflik-konflik dalam perjalanan mereka yang pada akhirnya menjadi proses pendawasaan bagi Ambar. Film ini menarik untuk diikuti karena kejutan-kejutan kecil yang tidak diduga dalam beberapa adegan seperti saat mereka secara tiba-tiba 'kehilangan' mobil mereka saat menginap di rumah penduduk. Selain itu di sela-sela obrolan tokoh utama seringkali tersisipkan hal-hal berbau seksualitas dan juga pembicaraan tentang masa depan.
Well, masih banyak film-film lain yang belum saya temukan dan tonton semoga dengan segera bisa dinikmati ya! Dont forget to enjoy your summer holiday and let me know your suggestion about journey-themed-movie!
Ciao!
No comments:
Post a Comment