Yogyakarta bisa dikatakan tidak akan pernah kehabisan tempat menarik untuk dikunjungi. Terletak duapuluh lima kilometer selatan Kota Yogyakarta, tepatnya di Dusun Barros, Kecamatan Kretek, Bantul, Anda bisa menikmati keindahan alam yang mungkin belum banyak diketahui oleh banyak orang. Memang bukan tempat wisata populer yang ramai dikunjungi seperti Pantai Parangtritis atau Pantai Depok. Ya, di Barros Anda akan menjumpai lokasi konservasi mangrove yang berdampingan dengan muara Sungai Opak, yaitu sungai yang menampung aliran sungai-sungai kecil dari wilayah Yogyakarta bagian timur. Selain dapat dicapai melalui jalur darat, lokasi mangrove Barros ini dapat ditempuh dengan melintasi muara Sungai Opak. Berangkat dari Pantai Samas Anda bisa menggunakan kapal nelayan yang khusus dipesan untuk perjalanan ke Barros. Jadi selain mengunjungi Barros, Anda juga dapat mampir ke beberapa pantai yang berada di sekitarnya seperti Pantai Gua Cemara, Pantai Pelangi, Pantai Baru Pandansimo, dan Pantai Samas.
|
mangrove yang baru ditanam |
|
area outbond |
Mangrove yang ditanam di Barros ini merupakan mangrove buatan yang penanamannya dimulai tahun 2003 oleh Keluarga Pemuda Pemudi Barros (KP2B) didukung lembaga swadaya masyarakat RELUNG dan juga mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM. Secara mandiri konservasi mangrove kemudian dikelola oleh KP2B dibawah divisi konservasi. Penanaman mangrove sempat terhenti namun dilanjurkan lagi setelah terjadi gempa bumi pada 27 Mei 2006. Selain menahan abrasi, mangrove juga berfungsi sebagai penghalang angin atau wind barrier dan mencegah terjadinya intrusi air laut. Kegiatan KP2B ini meliputi penanaman dan pemanfaatan mangrove sebagai objek wisata alam, wisata pertanian, wisata perikanan, dan outbond sehingga lokasi ini seringkali dikunjungi oleh murid-murid taman kanak-kanak hingga sekolah menengah sebagai wisata edukasi. Tidak hanya berkunjung para wisatawan juga mendapat kesempatan untuk ikut melakukan penanaman mangrove. Bagi mereka yang hobi memancing Barros adalah tempat yang tepat untuk menyalurkan kegemaran mereka. Kata guide rombongan kami, Mas Dwi, di muara Sungai Opak di Barros ini memang menjadi spot memancing favorit. Jika Anda mengunjungi muara Sungai Opak ini pada pagi hari maka Anda akan berjumpa dengan nelayan yang sedang melaut.
Ada empat jenis mangrove yang dibudidayakan disini yaitu jenis rizopora, brueguera, avicenia, dan nipah. Jenis mangrove yang paling banyak adalah mangrove avicenia dengan persentase 60 persen, sedangkan yang paling sedikit yaitu mangrove nipah dengan persentase sebesar 10 persen. Selain mangrove disini juga dibudidayakan kepiting dalam keramba dan itik mangrove. Ada 48 spesies yang mengisi ekosistem di mangrove Barros sehingga kita dihimbau untuk tidak membuat kebisingan agar tidak mengganggu ekosistem yang ada. Selain disuguhi pemandangan yang indah, padang rumput, dan angin laut yang bertiup kencang, jangan kaget jika Anda juga akan menjumpai banyak sampah di area mangrove ini. Hal ini dikarenakan sampah-sampah tersebut merupakan sampah yang dibuang oleh masyarakat Yogyakarta yang terbawa arus laut. Jadi, tolong pikir ulang ya kalau mau buang sampah di laut karena masih ada ekosistem yang seharusnya bisa kita lindungi.
|
muara Sungai Opak |
|
Africa for awhile |
No comments:
Post a Comment