Long time no write huh?!
Kabar buruk sedang menimpa keluarga kami, sebuah monitor PC yang selama ini sering saya gunakan untuk berselancar di dunia maya sedang menjalani nasib na'asnya. Beberapa hari yang lalu sempat ada hujan besar disertai petir yang menyambar-nyambar, dan alhasil ada beberapa traffo listrik yang meledak di sekitar rumah saya. Ternyata tak hanya itu saja, monitor PC di rumah saya juga terkena sambaran gledek. Where were you Mr. Gundala the son of Petir while that horrible situation???Dan semalam monitor itu sudah dibawa si ahli servis untuk dibetulin kerusakannya -______-
Oke, jujur saya tidak akan membahas itu lebih jauh,nah, saya sekarang mau memposting foto-foto gila saya dan teman2 selama acara Konferesni Internasional yang beberapa waktu lalu menjadi proyek dosen kami. Awal mula kelakuan nista kami adalah, setelah saya, Aura, dan Mbak Eka mengambil diktat seminar setebal softex 30 packs jauh diujung barat Jogja. Selesai mengambil diktat tersebut, kami memutuskan untuk tidur di ruang transit Calon Guru Besar, jadi disitu ada perlengkapan dari baju toga, topi, sampai pita buat para calon profesor yang mau dilantik. Nggak berapa lama kemudian, muncullah beronggok-onggok batang hidung teman-teman kami yg juga jadi panitia; ada Gendut, Reja, Panji, dan Tedy. Penodaan terhadap ruangan itupun terjadi, mungkin akan saya rangkum sedikit foto beserta cerita-cerita fiktifnya, here we go!
Panji adalah anak sulung dari pasangan Aura-Raka, si bungsu bernama Reja. Suatu hari tibalah hari bahagia bagi Keluarga Panji, dirinya telah selesai menuntaskan studi S3-nya di UTN, Univ. Teknologi Ngapak, Banyumas. Euphoria saat itu mereka abadikan dengan foto bersama keluarga.
ki-ka: Aura (nama sebenarnya) Takterkasihi, Reja (nama asli) Gulam Ahmad,
Panji Susialwati (nama rekaan) dan Raka (nama asli) Thokan
Panji Susialwati (nama rekaan) dan Raka (nama asli) Thokan
hal ini mereka manfaatkan buat foto bareng dengan sanak saudara yang lain.
ki-ka: Raka, Tedy Tamasya, Aura, Saya, dan Reja.
Keluarga besar Panji adalah musisi-musisi handal yang dengan tegas mengaku bahwa diri mereka adalah musisi kece dengan selera musik tinggi ala Eropa. Mereka membentuk sebuah Orkes Dangdut yang diklaim paling Cadas se-Banyumas.
Foto Profile Orkes Dangdut Asoy Cadas.
tak hanya seorang musisi, mereka juga bergelut di bisnis per-waiters-an alias pelayan di sebuah francaise warteg yang mereka klaim beromset puluhan juta perharinya, dan warteg itu merupakan Warteg keluarga yg dikelola secara turun-menurun selama belasan tahun.
well, oke ceritanya maksa banget, aselinya cuma pengen nge-post foto2 nista ini tapi biar ga "krik..krik.." lalu saya berikan deskripsi fiktif untuk foto2 tersebut eehh tetep aja "krik..krik.." ari salto dulu yuk, yuuukkk \(o_o)/
No comments:
Post a Comment