Pages

27 December, 2012

December Review

Woooaahh...finally we're gonna touch down the end of the year. The year that full of hopes, stories, and dreams. Now am gonna tell you bunch of movies that I enjoyed this month. It's like I have a lot of them in our laptop but I haven't watched yet so I feel lil a bit guilty. Beside that it's been long time I didn't go to the cinema, and coincidentally there are some nice movies to be watched. So in this holy month I went there with my sweetie. Here they are...
1. BRAVE

    Film ini merupakan film produksi Pixar yang pertama kali menghadirkan tokoh utama superhero perempuan. Merida, adalah anak sulung dari keluarga kerajaan di dataran tinggi Skotlandia yang mencoba melawan tradisi saat itu. Tradisi yang berkembang adalah bahwa anak perempuan raja akan dijodohkan dengan pangeran-pangeran dari kerajaan lainnya. Merida yang merupakan perempuan dengan hobi memanah, bertualang, dan berburu ini sangat tidak sepakat dengan hal tersebut,namun apa daya kuasa ibunya tidak dapat ia lawan. Berawal dari sini konflik antara ibu dan anak dimulai. Suatu hari Merida sedang berjalan di hutan dan ia bertemu dengan gambaran makhluk (seperti gumpalan gas, aku lupa namanya) yang menurut legenda bisa mengubah takdir seseorang. Kemudian ia ikuti makhluk tersebut hingga ia sampai di rumah seorang penyihir. Muncullah kemudian ide untuk mengubah pikiran ibunya agar ia tidak dijodohkan kembali, yaitu dengan membeli mantra dari penyihir tersebut. Sayangnya ada yang salah dari mantra yang ia beli. Menurutku, disinilah keunikan ceritanya, mantra tersebut justru mengubah ibunya menjadi beruang! Selanjutnya diceritakan perjuangan Merida dan ibunya, beserta 3 adik kembarnya dalam mengembalikan bentuk dan jiwa si ibu hingga menjadi sediakala yang akhirnya turut mengubah tradisi saat itu.
     Keunikan di cerita ini bagiku adalah perjuangan seorang anak perempuan yang mencoba melawan tradisi yang tidak telah mengekang segala jalan dan pilihan hidupnya. Di akhir cerita disebutkan bagaimana setiap orang, juga setiap anak -seklaipun perempuan- memiliki kuasa atas pilihan hidupnya dan mampu bertanggungjawab akan hal itu. Sebagai film animasi anak-anak, makna dari cerita ini amat tidak biasa namun mampu menjadi inspirasi bagi penontonnya.

2. LIFE OF PI

    Sebetulnya aku nggak ada agenda buat nonton ini, tau pun dari seorang teman yang udah nonton di bioskop. Setelah partnerku mengecek di IMDB, ternyata ratingnya cukup bagus yaitu 8.4/10. Akhirnya kami pun tertarik menontonnya. Life of Pi merupakan film yang diadaptasi dari sebuah novel karangan Yann Martel. Film ini bermula dari Pi yang diketemukan dengan seorang penulis dan mulai menceritakan pengalamannya saat ia survive seorang diri dalam perjalanannya menuju Amerika.  Pi adalah seorang India yang meyakini tiga agama ini, bersama keluarganya memutuskan pindah ke Amerika karena kebun binatang mereka sudah tidak begitu diminati lagi. Akhirnya dengan kapal buatan Jepang Pi dan keluarga serta hewan-hewan mereka pergi berlayar. Dalam perjalanannya, kapal mereka dihantam badai dan Pi terpisah dari keluarga mereka. Pi yang hanya terangkut sekoci seorang diri dan secara tak sengaja bertemu dengan Richard Parker, seekor macan, hyena, zebra, dan orang utan. Permasalahan dimulai saat Pi harus survive seorang diri bersama Richard untuk kembali ke daratan. Overall, film ini sangat keren, secara visualisasinya, namun berdasarkan ceritanya menurutku antiklimaks dan diluar dari ending yang kami harapkan.

3. PARANORMAN
       Lagi-lagi animasi yang saya tonton ini sedikit berbeda. Paranorman menceritakan seorang anak laki-laki bernama Norman yang dianggap aneh, asing, dan mengganggu karena kebiasaannya berbicara dengan hantu. Namun ada salah seorang teman, satu-satunya teman, yang kemudian senang bermain dengan Norman. Hingga pada akhirnya masalah muncul ketika pamannya meninggal dan memberinya amanat untuk menghentikan kutukan dari seorang penyihir yang datang setiap tahunnya. Kutukan ini membuat tujuh zombie terbangun dari kuburannya dan mulai berkeliaran di kota. Penyihir ini merupakan anak kecil yang dulunya dipidana oleh hakim akibat laporan masyarakat yang menduganya bermain sihir. Norman bersama teman-temannya berusaha menghentikan ulah masyarakat yang mulai menyerang para zombie, karena zombie itu tidak seharusnya dimusuhi. Kenapa? Itulah yang selanjutnya bisa kamu lihat di akhir ceritanya.
4. TED
  Mmm Ted.Lucu sih. Tapi sayang, alur ceritanya bisa ditebak. Sebuah boneka milik anak laki-laki bernama John, yang kemudian hidup dan ikut mengisi hari-hari John yang tidak punya teman seorang pun saat itu. Ted kemudian menemani John hingga dirinya dewasa. Permasalahan muncul ketika John kerap kali berkonflik dengan pacarnya, hanya karena ulah Ted. Menurut pacar John, inilah waktunya John untuk hidup berpisah dengan Ted jika ia masih ingin menjalin hubungan dengannya. Saat Ted mulai hidup seorang diri, muncul konflik yaitu penculikan atas dirinya yang dilakukan oleh seorang ayah & anak yang sudah lami mengincar Ted. Selain alur cerita yang bisa ditebak Ted juga menyuguhkan hiburan komedi slapstick. Secara keseluruhan film ini mampu menghibur penonton, namun tidak dengan alur cerita yang klasik.

5. MADAGASCAR 3
    Ini adalah sekuel terakhir dari Madagascar 1 dan 2. Mm nggak tau juga kalau bakal ada Madagascar 4 sih. Menurutku di sekuel ketiga ini, komedi yang dihadirkan masih dapat menghibur penonton dengan memunculkan tokoh-tokoh hewan baru, yaitu rombongan sirkus dari Eropa. Dalam sekuel ini diceritakan petualangan Alex cs untuk bisa kembali ke New York setelah terdampar di Afrika. Dengan bantuan pesawat para penguin Alex berhasil terbang namun belum sampai ke New York mereka harus bertemu dengan kawanan polisi Perancis yang juga seorang pemburu binatang. Rombongan sirkus yang berhasil dibeli oleh para penguin membuat Alex cs berhasil menghindari kejaran para polisi Perancis hingga akhirnya mereka tidak dapat berpaling lagi.
6. TANAH SURGA katanya...
    Tanah Surga merupakan drama satir yang menceritakan orang-orang Indonesia yang tinggal di perbatasan Indonesia - Malaysia. Meskipun sudah banyak cerita yang mengangkat setting di perbatasan Indonesia, terlebih Indonesia Timur, namun film ini mampu menghadirkan cuplikan realita di bumi Borneo yang luput dari perhatian kita, dimana banyak warga Indonesia yang sebetulnya lebih merasa 'Malaysia' ketimbang 'Indonesia'. Banyak warga Indonesia yang tinggal di perbatasan bahkan tidak mengenal negaranya sendiri. Tokoh utama dalam film ini adalah Salman, seorang siswa yang mempertanyakan kesejahteraan rakyat Indonesia melalui lagu Kolam Susu karangan Koes Plus. Dirinya terinspirasi oleh rasa nasionalisme yang dibangun sang Kakek, seorang veteran yang meskipun hidup dalam kemiskinan namun kaya akan rasa nasionalisme. Permasalahan muncul ketika ayah Salman meninggalkannya untuk berpindah ke Malaysia karena tergiur akan kesejahteraan yang ditawarkan, berbeda dengan kondisi yang dimiliki tanah airnya sendiri. Film ini cukup menjadi cambuk bagi kita semua bagaimana tidak mudahnya mengelola tanah air yang cukup luas ini jika pembangunan hanya dipusatkan saja di Jawa, khususnya Jakarta. Selain itu film ini juga membuka mata kita bahwa semakin banyak masyarakat kita yang terpinggirkan dari kesejahteraan, pendidikan, dan rasa kebangsaan atas negaranya sendiri!

ciao! sorry for the bad review, I just wanna share bout what I have watched this month :)

1 comment:

  1. wah, saya belum nonton Tanah Surga, ...Katanya. Penasaran, tapi tar nunggu DVDnya aja :).

    ReplyDelete