Mengusir penat atau sekedar membuang waktu untuk berjalan-jalan, sekarang tidak lagi butuh perjalanan dengan waktu tempuh lama atau destinasi dengan
jarak yang jauh. Jika punya waktu senggang 2 atau 3 jam, cobalah berjalan-jalan ke kawasan
timur kota Jogjakarta. Sore tadi saya dengan
partner baru saja pergi ke daerah Berbah, Sleman. Kali ini kami ingin
mengunjungi kembali Candi Abang, candi yang reruntuhannya belum direkonstruksi
seutuhnya karena masih berupa gundukan padang ramput yang menyerupai bukit
teletubbies. Dari beberapa sisinya bisa terlihat batu bata merah yang
menandakan keberadaan Candi Abang. Konon saat mencari tahu lewat internet, ada
Yoni yang ditemukan di dekat Candi Abang dan batu yang menyerupai kodok di
sebelah selatan candi, sayangnya kami tidak dapat menemukannya. Cuaca siang itu
sedikit mendung meski matahari masih mengintip, dan angin berhembus cukup
dingin. Kali ini papan petunjuk candi sudah dipasang, sehingga orang bisa lebih
mudah mengetahui keberadaannya tidak seperti waktu kami kesini pertama kali.
Sebelum
masuk ke area Candi Abang, di mulut jalan masuk anda akan menemukan papan
bertuliskan “Gua Sentono” dan situs ini dari pinggir jalan sudah bisa terlihat.
Kami dulu tidak tahu kalau ada situs gua disana, akhirnya kami memutuskan untuk
singgah sebentar. Gua sentono diduga sebagai tempat bertapa umat hindu, hal ini
dilihat dengan adanya bongkahan yoni di salah satu dari tiga bilik goad an relief
dewa-dewa hindu yang terpahat di dinding-dinding goa.
|
salah satu dari 3 bilik goa di situs ini |
|
lingga yoni di depan relief dewa hindhu |
No comments:
Post a Comment