Gereja Blendug |
Reza and me, di depan gedung Marba, Kota Lama |
SELESAI dari Semarang, kebetulan ada event Kenduri Jogja, dapet info event itu gara-gara si ibu ribut nyari pesenan nasi tumpeng buat Kenduri Jogja itu, pasalnya, berbagai instansi pemerintah dan organisasi masyarakat dihimbau untuk mengumpulkan nasi tumpeng (Tumpeng: Tumuju ing Pengeran: memohon kepada Yang Kuasa) yang nantinya dimakan berramai-ramai oelh warga Jogja. Sedangkan Tumpeng utama adalah tumpeng Megono yang dibawa oleh Prajurit Mantrijeron. Jadi Kenduri Jogja ini dalam rangka...*mikir lama* Jadi kenduri ini trus ngajakin temen di fesbuk nggak ada yg ngrespon -___- #nasib saya lalu sms Jujuk, my besties, buat nemenin nyepedaan ke kilometer nol dan ikutan kenduri jogja, nyampek sana venue-nya nggak crowded banget, artis juga belum datang (dikira nonton gigs apa -_-) trus? foto-foto deeehh :P thanks Juk!
Sri Sultan HB X dan Pak Heri Z, walikota Jogja
oh boy, you had creative earring -_-
pertama kalinya nonton Prajurit Kraton (yang ini Parjurit Mantrijeron) berjalan
Hanoman and Kumbakarno ride tandem bike
serbu....!(serba buru-buru)
damn, dirty, and dont care -_-
Di perjalanan pulang bertemu dengan Rombongan Onthelis Djokdjakarta :)
hey, my ride is higher than yours :P
ada sisa film, dan disempetin motret Rumah Kalang di Kotagede
yang itu dulu Wisma Proyodanan dengan arsitektur Indisch namun sayangnya sekarang lagi dijual :(
numpang jepret di depan Grand Palace Hotel
finally, home sweet home =)
|
FYI: sempet panik, saat ketololan saya kembali melanda -_- saat saya merasa ada yang janggal kalau kita harus memutar rol film terlebih dahulu baru membuka penutup kameranya, dan saya lupa akan hal itu! Panik karena takut fotonya kebakar semua, saya langsung lari ke afdruk foto pagi itu juga :D Alhamdulillah, malah heran sendiri 36 foto berhasil di cuci scan! heheh Thanks God! and i know, angle foto dan kualitas cahayanya masih buruk, perlu mengasah keterampilan lagi \m/
No comments:
Post a Comment