Pages

30 January, 2014

Kind of People I used to meet in the morning

       Jadi, akhir-akhir ini kan aku lebih sering di rumah saat pagi hari, terutama dua tahun belakangan ini semenjak teori perkuliahan habis dan otomatis aku nggak pernah lagi kuliah pagi. Selama ini ada aja yang terjadi terutama waktu di pagi hari saat aku juga lagi stay di rumah. Nah, selama ini apa saja yang udah berhasil aku temui selama di rumah pagi-pagi? Lets check this one out!

1. Penjual Bubuk Abate Palsu
    Kalau tidak salah ingat, sudah dua kali saya bertemu dengan orang yang belagak bagi-bagiin bubuk abate di rumah. Pertama ngeliat, yang nawarin lumayan serem, lakik, badannya gede, dan suaranya nge-bass *yang ini apa hubungannya*. Kemudian dandan pake kemeja dan celana panjang serta sepatu kantoran. Dateng-dateng ke rumah waktu aku diapel pacar pagi-pagi, terus ngasihin bubuk abate buat ditaruh di bak kamar mandi. Aku terima dong. Habis itu doi njelasin gimana pakainya dan oke aku mau beranjak pergi ya. Ternyata suruh bayar. Harganya 15.000 rupiah! Lah bukannya gratis?? Itu kan biasa dikasih cuma-cuma sama Dinas Kesehatan. Dan aku yakin harganya nggak semahal itu! Memang wajahku teramat polos sehingga tampak mudah dibohongin kali yaaa..Baiklah. Aku mulai ragu dan telepon bapak. Bapak memang selalu jadi rujukanku tiap kali ada hal-hal yang mencurigakan atau meragukan seperti ini. Bapak bilang jangan dibayar dan bisa jadi aku dibohongin. Baiklah. Akhirnya aku kembali mendatangi doi dan bilang kalau nggak akan bayar. Dia sempat bilang kalau tetangga yang lain juga beli kok. Nehiiik!
2. Petugas PLN Gadungan
Waktu itu ada orang mengaku sebagai petugas PLN. Doi mau ngecek meteran listrik gitu. Dari tampilannya sih cukup pantes ya karenaq waktu itu doi pakai rompi seragam gitu, meskipun nggak ada nama instansinya. Setelah ngecek meteran di sebelah rumah, doi nyamperin dan ngasih semacam kartu kendali buat meteran gitu sambil bilang kalo itu kartu harganya 7.000 rupiah. Waktu itu aku beneran polos deh. Langsung nge-iya-in dan ngasih petugas itu uang sejumlah yang diminta. Setelah siangnya, aku lapor ke bapak, eh, bapak bilang kalo itu bohong. Cuma akal-akalan orang aja biar dapet duit. Setelah itu aku baru paham dan jadi pelajaran buat besok-besok.

3. Penelepon Gelap
Baru kemarin saya pagi-pagi, sekitar pukul 9.30, ditelepon oleh seseorang.

Penelepon (P): Halo,
Me (M): halo..
P: Halo..
M: halo,
P: Halo
M: IYA, halo *sedikit membentak*
P: Ibu nya ada?
M: Bapak-ibu lagi di kantor,
P: Saya Pak Indra bu, dari sekolah. Ini anaknya jatuh di sekolah
M: ini anaknya di rumah semua. Salah sambung mas, salah sambung
*kemudian telepon ditutup*

Just so you know, aku ini kan anak bungsu dari 3 bersaudara. Satu kakakku tinggal di Kalimantan dan satu tinggal di Jogja. Jadi mana mungkin isi berita dalam telepon Oke, aku sering banget dapat cerita penipuan yang modusnya serupa dengan cerita penelepon gelap di atas. Jengkel sih, pertama aku udah dipanggil "bu" yang kedua, emang rese sih orang-orang ini. Sempat nyesel kenapa nggak dikerjain sekalian, tapi aku memang langsung ingin buru-buru menyudahi telepon karena selain males menghadapi juga takut kalau malah ada hal lain yang tidak diinginkan, misalnya di hipnotis atau digendam.Nggak cuma itu, kadang ada juga penelepon yang sedikit annoying, nyariin bapak atau ibu, tanpa nyebutin siapa dia, darimana, dan kepentingannya apa atau pesan yang ingin disampaikan apa, ditambah lagi nadanya kadang intimidatif.

 Jadi begitulah beberapa orang yang aku temui selama sering di rumah. Selama di rumah sendiri pun ancaman penipuan nggak luput lho ternyata, semoga apa yang sedikit bisa memberi manfaat agar lainkali kita bisa waspada setiap orang yang punya niat jelek sama kita. Keep goin on!



No comments:

Post a Comment