Pages

19 February, 2011

Short Trip in Bandung #2


Woyooo....helloh ehfriwaan =D

     Saya kembali lagi membawa Laporan Vakansi selama di Bandung kali ini adalah bagian terakhir. Sudah sekian hari, sekian, menit, dan sekian minggu semenjak kepulangan saya dari vakansi yang terakhir. Nah, sekarang akan saya lanjutkan short trip hari kedua saya dan kawan-kawan di Bandung.
     Well, di hari yang kedua ini, kami berencana untuk melakukan perjalanan wisata alam, yaitu di Kawah Putih, Ciwidey, Jawa Barat. Puji Tuhan dengan segala Kuasanya, Sasti dan keluarga sangat sangat berbaik hati mengantarkan kami ke Ciwidey dengan mobilnya, so unyuuuu >,< perjalanan kami mulai sekitar pukul 10. Perjalanan tersebut memerlukan waktu yang tidak sebentar, kira-kira satu setengahjam, dan akhirnya sekitar pukul 12-an kami tiba di Kawah Putih.



      Yang paling bikin kecewa, adalah ketika anak-anak diserbu para penjual strawberry pada perjalanan pulangnya, (masih di kawasan Kawah Putih). Para penjual menawarkan harga 5000 rupiah saja untuk harga 2 kotak plastic strawberry. Memang itu sangat murah sekali, melihat wujudnya yang masih segar, merah, dan ukurannya besar-besar. Naaah, setelah dari Ciwidey, kita mampir ke Prima Sari beli oleh-oleh, sepanjang perjalanan ini Aura sungguh menyesal karena tidak membeli strawberry di Ciwidey tadi, pasalnya strawberry di Prima Sari dijual dua kali lipat dari harga yang ditawarkan di Ciwidey, yaitu 5000 rupiah satu bungkusnya, dan wujudnya sudah tidak sesegar yang di Ciwidey tadi ..errrrr....Di Prima Sari kami membeli, Moci, Tiramisu yang harganya 8000 plus gelas cantiknya, strawberry, dan molen-nya yang terkenal. Nah, karena disini tidak ada yang plaing kami cari, yaitu Kripik Setan yang suka saya minta dari Opik, maka kami putuskan untuk mencari Kripik Setan di kawasan perbelanjaan Kings. Namun, sebelum ke Kings, Sasti mengajak kami minum Es Goyobod yang harganya Cuma 2000 saja. Komposisinya biasa aja sih, es serut dengan susu kental manis, monte, semacam agar-agar, roti, dan kelapa muda, enak dan juga kenyang! Saya piker tidak ada minuman semacam es campur semurah ini di Bandung hehehehe...(emang yang murah-murah Cuma di Jogja aja??) Setelah selesai menyantap es Goyobod, kami langsung meluncur ke Kings, karena waktu tidak tersisa banyak, alias sudah menunjukkan pukul 4-an dan kita harus segera packing untuk malamnya, maka kami buru-buru melakukan penawaran sama bakul Kripsetnya. Kripik Setan yang di Kings ini dijual seharga 2500, tapi kita tawar jadi 2000 aja, dan kita beli 20bungkus. Rasanya tidak sepedas yang seharga 500-an. Naaahh, mata jeli Aura menangkap seonggok penjual scarf yang emang ia cari selama di bandung ini, pernah waktu di PVJ nemu tapi tau sendiri harganya konglomerat mencekik! Sungguhpun saya kalap disini, setelah melakukan penawaran dengan si mamang, kami dapatkan harga 10.000 (ditawar dari harga 15.000) untuk selembar scarfnya, ini juga setelah ada 2 onggok mbak-mbak yang nyamperin juga pengen nawar scarfnya. Okelah si mbak-mbak ini dandannya, kita piker doi cukup expertlah soal fesyen sekaliber dirinya, tapiiii ternyata tidak! Mereka malah nanya ,”Ini gimana sih makeknya mbak?” Jiaaaaaahhhhh kita piker situ tau gitu cara makenya, kuli panggul macam kita mana ngerti make beginian. Setelah kita jawab seadanya, si mamang pun member tahu cara make syalnya. Katanya ada yang makek model Korea begitu, sembari mengajari mbak-mbak itu make’ scarfnya, si mamang bilang,”Gini nih makeknya, tapi jangan ditarik kenceng-kenceng tar mati,” Melihat saya tertawa si mamang lanjut bilang,”Ihh, mbaknya pake ketawa lagi,” makin ngakak lah saya. Saya putuskan membeli 6buah dan kita langsung capcus menuju Alun-alun Kings dimana Rico dan mas supir kami menunggu kami. Kita sempat diputerin di Jalan Braga dan Gedung KAA tapi sayangnya kita nggak nyamper disitu, Gedebage yang menjadi destinasi penting saya pun tidak kami kunjungi. Pokoknya akan kita balas di liburan berikutnya! (yay!)
     Lanjuuuttt, jam setengah 7 kita udah capcus dari rumah Sasti menuju stasiun, yep, lagi-lagi diantar mobilnya Sasti. Sampai disana kita bertemu dengan Uthe dan langsung menuju loket yang sudah disambut oleh para calo :3 Kita kehabisan tiket! Oke, kita beranikan diri untuk membeli karcis ekonomi tanpa tempat duduk, dengan dalih nanti kita akan mencari kursi di gerbong restorasi. Kereta tiba pukul 20.50 dan akan tiba di jogja pukul 06.00. Saya sudah pesimis dari awal kalo kita ga bakal dapet kursi, well, bayangan saya jadi kenyataan. Sungguhpun demi Crop Circle di Sleman, Piyungan, bantul, dan sejagad raya, penumpangnya banyak beudh udah kaya’ antri masuk venue di sebuah gigs band metal-core. Perjalanan kami dimulai amat sangat jauh dari kata mulus, seperti kulit badak yang nggak lagi berkubang selama 40 hari 40 malam. 
wjaah-wajah antusias sebelum jadi pepes ikan teri di dalam Kahuripan expresss
Di tempat kami berdiri menunggu kereta, jauh dari pintu masuk, so kita harus ngantri berdesakan lama untuk mencapai bibir pintu. Pintunya nggak langsung dibuka gitu aja, nggak tau kenapa pake acara digedor-gedor sama teriak-teriak segala! Setelah berhasil masuk dengan segala daya uoaya susah payah, akhirnya kami terpisah dengan Rico dan Tamy, sedangkan saya, Uthe, dan Aura duduk berdiri tidak begitu jauh, dan harus menahan segala emosi. Aseli itu pertama kalinya saya menikmati rasanya jadi pepes didalam kereta ekonomi, setelah skeian lama tidak lagi mencicipinya. Dulu pernah berdesakan juga waktu kecil di kereta ekonomi Jogja – Tegal. Ya maklum dulunya saya kebiasaan dijemput oleh Pangeran Kuda Putih kalo gak Kereta Labu yang selalu mengantarkan saya setiap saya belanja dongkrak. Saya berdiri cukup lama, yaitu 1,5 jam. Baru bisa mendapatkan tempat duduk lantai kosong untuk ngesot kemudian, pada subuhnya saya mendapatkan seonggok kursi bersama 2 orang lainnya. Nyaman nggak nyaman, enjoylah pokoknya! Karena dari awal saya udah ada bayangan akan seperti apa jadinya, so nggak terlalu syok dan cukup menikmati perjalanan malam itu. Segala tangisan bayi, teriakan mbak-mbak penjual nasi ayam, umpatan berbagai manusia yang emosi tumpah ruah disitu. Sebetulnya ada dua gerbong paling belakang, namun terkunci, dalihnya sih, emang dikosongin biar gak tabrakan, dan itu intruksi presiden! Hell¬ Gerbong belakangnya gelap, tanpa penerangan namun nggak berapa lama berhasil didobrak dan para penumpang ada yang duduk disitu juga,m termasuk tamy dan Rico. Alhamdulillah kami sampai di Jogja pukul 7.30 dengan selamat meskipun ngaret 1,5 jam.
         Well, perjalanan kami memang benar-benar short trip dan sebentar banget, sungguhpun saya masih betah di Kota Kembang itu uhuhuhuhuuhuhuuu...Siangnya jam 1 saya harus ready bersama kawan-kawan SMA untuk bervakansi ke Pantai Sundak! Yihaaa! well...see ya on the next trip!

-Daftar masuk Kawah Putih
Perorangan
wisdom      15000
wisman       50000
Kendaraan
Mobil (parkir atas)     150000
Mobil (parkir bawah)    5000
Motor                         5000
bus/truk                    25000
Angkutan Wisata
Perorang (PP)     10000

No comments:

Post a Comment